Kamis, 01 Juni 2017

Bilangan Bulat & Real.

Juni 01, 2017 0 Comments
Hollaa....
Yupp.. kali ini saya akan menyelesaikan tugas ke 5. yaitu " Bilangan Bulat & Bilangan Rill".
pastinya kalian sudah mengenal dan belajar tentang materi itu kan saat Smp dan Sma.. 
Yuk kita flasback lagi tentang itu.. hehe :p
Garis Bilangan Bulat



Bilangan Bulat / Asli (Integers)
Himpunan bilangan yang pertama kali kita kenal adalah himpunan bilangan positif (Himpunan bilangan asli), ditulis N = [1, 2, 3, ….] Pada bilangan asli dapat kita lakukan operasi – operasi dasar, yaitu penjumlahan dan perkalian.
Definisi :
Jika a dan b bilangan asli, maka ada suatu bilangan asli yang ditulis sebagai a + b yang merupakan jumlah dari a dan b.
Juga ada suatu bilangan asli a x b (atau ditulis sebagai a . b atau ab) yang merupakan hasil dari a dan b.




Bilangan Real
Bilangan real atau bilangan riil menyatakan bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk decimal, seperti 2,86547… atau 3.328184. Dalam notasi penulisan bahasa Indonesia, bilangan desimal adalah bilangan yang memiliki angka di belakang koma (,) sedangkan menurut notasi ilmiah, bilangan desimal adalah bilangan yang memiliki angka di belakang tanda titik (.).

Bilangan real meliputi bilangan rasional, seperti 42 dan , dan bilangan irrasional, seperti , dan dapat direpresentasikan sebagai salah satu titik dalam garis bilangan. Himpunan semua bilangan riil dalam matematika dilambangkan dengan (berasal dari kata “real”).


Sifat Bilangan Real
Untuk setiap bilangan real a,b,c berlaku sifat
§   Sifat Komutatif Penjumlahan dan Perkalian
a + b = b + a ; a x b = b x a
§  Sifat Asosiatif
(a + b) + c = a + (b + c)
§  Sifat Distributif Perkalian Terhadap Penjumlahan
ab + ac = a (b + c)




 Semoga materi di atas bisa bermanfaat. Sekian dan terimakasih.


Nadhifa Ramadhani P
1Pa08
15516250

Sumber
  Yahya, Suryadi & Agus. (2016), Matematika dasar perguruan tinggi.
                        Edisi ketiga. Bogor : Ghalia Indonesia

Persebaran Mahluk Hidup berdasarkan Iklim.

Juni 01, 2017 0 Comments



Haiiiii... gaesss..
kali ini saya akan menyelesaikan tugas ke 4, yaitu Persebaran Mahluk hidup berdasarkan iklim, yang terdiri dari Tumbuhan dan Hewan.
yuk langsung aja di baca di bawah ini..

Pengertian Biosfer
Menurut etimologi, biosfer berasal dari kata bios yang berarti
Hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup atau seluruh ruang hidup yang ditempati organisme.

Faktor Iklim
Faktor-faktor  iklim yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu suhu, kelembaban udara, angin, dan curah hujan.
A. Suhu
Sumber panas bagi seluruh permukaan bumi berasal dari radiasi matahari secara langsung maupun tidak langsung. Radiasi matahari ke bumi dipancarkan secara merata, akan tetapi karena perbedaan lintang, derajat keawanan, ketinggian dan albedo maka suhunya akan berbeda-beda disetiap tempat. Sehubungan dengan itu biasanya tumbuhan dan hewan beradaptasi  terhadap suhu lingkungan fisiknya, sehingga hanya daerah dengan suhu yang sangat tinggi dan sangat rendah saja yang tidak dapat didiami oleh makluk hidup secara permanen. Akibat perbedaan-perbedaan ini beberapa jenis tumbuhan dan hewan telah berhasil beradaptasi dengan lingkungan tropis yang lembab, dan lainnya beradaptasi dengan lingkungan dingin dan kering atau lingkungan panas dan kering.

Bagi tumbuhan yang berkembang di daerah tropis, diperlukan variasi suhu untuk proses perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan untuk tumbuh daun-daun baru. Begitu pula tumbuhan didaerah dingin dan kering, memerlukan pola cuaca yang bervariasi untuk melangsungkan serangkaian proses regenerasinya.
Berdasarkan faktor suhu, maka kita mengenal dua kelompok vegetasi, yaitu :

1. Kelompok vegetasi annual, yaitu kelompok tumbuhan yang hanya  berkembang pada saat-saat tertentu saja terutama pada musim panas. Sedangkan dimusim dingin, tumbuhan jenis ini tidur karena berada dibawah lapisan es yang ketebalannya bervariasi. Umumnya tumbuhan annual adalah tumbuhan kecil atau bunga-bungaan di daerah beriklim dingin.

2. Kelompok vegetasi perennial, yaitu kelompok tumbuhan yang mempunyai mekanisme melindungi diri dari suhu yang sangat rendah di musim dingin secara bergantian, sehingga dapat berkembang terus-menerus. Kemampuan inilah menyebabkan kelompok vegetasi perennial dapat berumur lebih dari satu tahun.

B. Kelembaban Udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Zat hara penting akan diserap oleh akar tumbuhan dengan bantuan air. Air juga sangat berperan dalam reaksi pembentukan bahan organik bagi tumbuhan. Begitu pula bagi manusia dan hewan, air merupakan kebutuhan yang sangat penting.
Berdasarkan tingkat adaptasi terhadap kelembaban lingkungannya, dunia tumbuhan dibedakan menjadi empat yaitu :
1.    Xerofit, berasal dari kata xero yang artinya kering dan phytos yang berarti tumbuhan. Jadi xerofit merupakan kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang kekurangan air atau kering. Daerah persebarannya terutama dikawasan gurun ( kawasan arid ). Contohnya kaktus.
Kaktus

2.    Hidrofit, berasal dari kata hydros yang artinya basah atau berair. Jadi hidrofit adalah kelompok tumbuhan yang khusus beradaptasi pada lingkungan yang berair atau basah. Ciri khas vegetasi ini adalah cenderung mempunyai sistem perakaran yang dangkal, namun daunnya lebar-lebar dengan ruang renik ( stomata ), mempunyai lapisan-lapisan kulit luar dan daun-daunnya mengarah kearah datangnya sinar matahari. Contohnya teratai, enceng gondok, paku-pakuan, selada air, kangkung dan sebagainya.
Enceng Gondok
3.    Mesofit, berasal dari kata meso yang artinya antara atau pertengahan. Jadimesofit merupakan kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-daerah lembab tetapi tidak sampai tergenang air. Tumbuhan kelompok ini banyak terdapat di daerah lintang rendah ( tropis ) dengan curah hujan yang tinggi dan relatif merata sepanjang tahun, Contohnya anggrek dan beberapa jenis jamur
Jamur Tiram
4.    Tropofit yaitu kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi p
ada lingkungan dengan kondisi yang berubah-ubah ( menguntungkan dan tidak menguntungkan ) . Vegetasi kelompok ini dapat hidup dengan perubahan musim yang jelas yaitu musim panas dan musim dingin. Pada umumnya tumbuhan tropofit berupa tumbuhan yang besar-besar, berdaun lebat dengan cabang-cabang yang banyak dan dikategorikan sebagai belukar atau pohon-pohon. Berdasarkan ciri tersebut, maka kelompok vegetasi ini merupakan vegetasi khas daerah tropis.

C. Sinar Matahari
Tumbuh-tumbuhan menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi untuk proses fotosintesis. Energi ini khususnya dipergunakan untuk mengubah karbondioksida (CO2 ) dan air menjadi glukosa dengan membentuk oksigen ( O2) di atmosfer sebagai hasil lainnya. Dengan demikian sinar matahari yang sampai kepermukaan bumi merupakan sumber energi bagi tumbuh-tumbuhan dalam rangka melangsungkan kehidupannya.

D. Curah hujan
Air merupakan kebutuhan penting bagi keberlangsungan flora dan fauna. Bagi lingkungan kehidupan darat, sumber air untuk memenuhi kebutuhan organisme terutama berasal dari hujan atau bentuk presipatasi lainnya. Perbedaan curah hujan tiap-tiap wilayah permukaan bumi menghasilkan karakteristik vegetasi dan juga menyebabkan perbedaan jenis hewan yang mendiaminya. Hal ini disebabkan tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan sumber makanan bagi hewan.

E. Angin
Bagi tumbuhan angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahkan uap air dan kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain. Angin juga sangat berperan dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang akan menjadi tumbuhan baru.


Persebaran Bioma Di darat dan di laut, jenis serta persebaran flora dan fauna terbagi menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.



a. Bioma Gurun Pasir 
Ciri-ciri Bioma gurun pasir adalah :

1.     Vegetasi yang hidup, yaitu tumbuhan musiman, segera akan tumbuh jika hujan turun, umumnya relatif pendek, tetapi bijinya tahan lama; tumbuhan menahun, dengan ciri-ciri: berdaun kecil atau tidak berdaun, berakar panjang, batangnya mempunyai jaringan sehingga dapat menyimpan air, umumnya terdiri dari bermacam-macam kaktus.


2.     Jenis hewan umumnya bertubuh kecil, hidup di lubang-lubang, dan mencari mangsa pada malam/pagi hari. Contohnya kalajengking, ular, kadal, serangga, dan laba-laba. Gurun yang panas merupakan daerah-daerah dalam wilayah iklim tropis dan subtropis yang mempunyai curah hujan yang rendah. Curah hujan ratarata kurang 20 cm setiap tahun dan intensitas matahari yang tinggi. Gurun memiliki suhu permukaan 60°C selama siang hari. Gurun merupakan suatu daerah yang memiliki sifat tanah berupa batuan atau lempung, biasanya mudah pecah-pecah. Sering kali tanah menjadi berkerikil, berpasir, bergeluh atau berbatu, tetapi selalu bersifat kering. Bioma hutan gurun hanya dapat dihuni oleh tumbuhan dan hewan yang mempunyai adaptasi yang tepat terhadap lingkungan. Tumbuhan gurun beradaptasi dengan berbagai cara seperti memiliki daun yang kecil (berduri) dan mempunyai akar yang panjang. Dengan struktur seperti itu, tumbuhan dapat mengurangi penguapan dan mendapatkan air dari tempat yang dalam. Bioma gurun banyak ditemukan di Sahara Afrika, Gurun Gobi di Mongolia, dan di Australia.


b. Bioma Padang Rumput

Ciri-ciri bioma padang rumput adalah :


1.     Vegetasi yang hidup: di daerah basah (rumputnya dapat mencapai ketinggian 3 cm, misalnya Blustem dan Indian grasses), di daerah kering, (rumputnya pendek, misalnya Grama dan Buffalo grasses).


2.     Jenis hewan, yaituyang merupakan konsumen primer herbivora dan bertubuh besar, misalnya bison di Amerika, zebra di Afrika, serta kanguru di Australia; sebagai predator herbivora, seperti singa dan anjing liar; dan hewan jenis lain: ular, belalang, rodentina, dan bermacam-macam burung.
Rodentina


Padang rumput yang terdapat di daerah tropis dan subtropis biasanya berbentuk sabana yang terdiri dari pepohonan yang tersebar berjauhan. Padang rumput tropis berbeda dari padang rumput daerah iklim sedang yang sering tidak berpohon, kecuali di sepanjang batang air. Yang penting bagi padang rumput adalah musim kemarau, kebakaran sering terjadi, dan pemakanan rumput oleh mamalia besar menyebabkan pencegahan pembentukan semak berkayu dan pohon-pohon. 

Kelangkaan pepohonan dan berlimpahnya rerumputan, ditambah dengan hujan dan kekeringan yang bersifat musiman menentukan jenis hewan di padang rumput. Hewan pepohonan jarang ditemukan. Walaupun ada, berjumlah sedikit dan terbatas pada belukar dan lahan hutan yang terpencil. 

Berlimpahnya dan keragaman rerumputan menyebabkan padang rumput merupakan tempat ideal untuk herbivora. Hewan Herbivora yang besar tidak mampu hidup terus-menerus sepanjang tahun dan harus berpindah-pindah selama musim panas untuk mendapatkan air atau mencari daerah yang baru. Herbivora yang lebih kecil harus beradaptasi dengan cara yang lain, seperti tidur selama masa musim dingin.
 
c. Bioma Hutan Basah
Ciri-ciri bioma hutan basah (hutan hujan tropis) adalah :

1.     Vegetasi yang hidup, yaitu tumbuhan berkayu, tingginya 20 - 40 m dengan cabang dan daun yang lebat, dan membentuk suatu tudung yang menyebabkan hutan menjadi gelap; tumbuhan perdu, rotan, tumbuhan epifit, dan higrofit.

2.     Jenis hewannya yaitu, yang hidup di atas tumbuhan, seperti kera, tupai, dan aneka burung; yang hidup di bawah, seperti babi, kucing hutan, dan lain-lain; hewan karnivora, seperti macan tutul di Asia/ Afrika dan jaguar di Amerika.
Tupai

Bioma hutan basah merupakan jenis hutan yang paling subur. Bioma hutan basah terdapat di daerah tropis yang basah dengan curah hujan yang tinggi dan tersebar sepanjang tahun, serta mendapatkan sinar matahari yang cukup seperti di Amerika Tengah dan Selatan, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Australia Timur Laut. 

Pohon pada bioma ini dapat cepat dikenali dengan adanya kanopi pada bagian atas pohon. Kanopi seringkali rapat sehingga menyulitkan cahaya matahari untuk mencapai tanah yang ada di bawahnya, ketika kanopi terbuka maka akan banyak pohon atau tanaman merambat yang berkayu bersaing untuk mendapatkan sinar matahari.

Dalam hutan ini pohonnya tinggi-tinggi, dan umumnya berdaun lebar dan selalu hijau, memiliki berbagai jenis tanaman. Sering terdapat paku-paku pohon, tanaman merambat berkayu lianan yang sering dapat mencapai puncak pohon-pohon yang tinggi, dan epifit seperti paku-pakuan, anggrek, dan lain-lain. Hutan ini kaya akan jenis-jenis hewan invertebrata dan vertebrata.

d. Bioma Hutan Gugur
Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah :

1.     Vegetasi yang hidup yaitu tumbuhan tropis yang dapat beradaptasi dengan musim dan tumbuhan yang tumbuhnya tidak terlalu rapat.
2.     Jenis hewan, seperti serigala, rusa, beruang, rubah, bajing, dan burung pelatuk.
Burung Pelatuk

Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim kontinen sedang dengan musim dingin yang keras, seperti di ujung selatan Benua Amerika, Amerika Serikat bagian Timur, kepulauan Inggris, dan Australia. Jumlah tumbuhan di bioma hutan gugur jumlahnya sedikit dan tidak terlalu rapat. Pohon-pohon yang dominan adalah pohon-pohon yang berdaun lebar yang menggugurkan daunnya pada musim dingin, ketika suhu yang ada terlalu rendah untuk melakukan fotosintesis dan kehilangan air melalui transpirasi tidak dengan mudah digantikan dari tanah yang beku. 

Curah hujan di daerah ini berkisar antara 750 mm - 1.000 mm. daerah ini mempunyai 4 musim yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Hewan-hewan banyak tetapi aktivitasnya bermusim.

e. Bioma Taiga
Ciri-ciri bioma taiga adalah :

1.     Vegetasi yang hidup umumnya berupa tumbuhan konifer, misalnya: picea, alnus, betula, dan juniperus.
2.     Jenis hewan, misalnya moose, beruang hitam, ajag, dan marten.
Beruang Hitam
    Bioma taiga terdiri dari jenis-jenis konifer. Bentuk daun dari tumbuhan ini seperti jarum dan berlapis zat lilin untuk tahan terhadap kekeringan.Sebagian besar hutan taiga didominasi oleh satu atau beberapa jenis pohon. 

Taiga adalah bioma teristerial terbesar di atas bumi yang meluas dalam suatu wilayah yang lebar melintasi Amerika Utara bagian Utara dan Eurasia hingga perbatasan selatan tundra Arktik. Taiga mengalami hujan salju yang lebat selama musim dingin. Di daerah ini musim dingin cukup panjang, sedangkan musim kemarau yang panas sangat singkat.

f. Bioma Tundra
Ciri-ciri bioma tundra adalah :
1.     Vegetasi yang hidup umumnya berupa lumut dari jenis Sphagnum dan Lichenes (lumut kerak).
Lumut Kerak
2.     Jenis hewan umumnya berbulu dan berambut tebal, seperti beruang, reider, walrus, seal, dan pinguin.
Penguin Antarica

Istilah tundra bermakna dataran tanpa pepohonan. Suhu yang sangat dingin dan angin yang sangat kencang menjadi faktor penentu tidak adanya pohon dan tumbuhan tinggi lainnya di tundra Arktik dan di Alaska Tengah. Walaupun mendapatkan curah hujan yang sedikit, tetapi wilayah tundra tetap membeku dan tandus. Hal ini disebabkan oleh air hujan tidak dapat menembus tanah bagian bawahnya dan akan menumpuk di dalam kolam di atas bunga tanah yang dangkal selama musim panas yang pendek. 

Tundra menutupi luas yang sangat besar di Arktik, yaitu mencapai 20% permukaan tanah bumi. Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang dingin menciptakan komunitas tumbuhan yang sama, yang disebut tundra alpina. Bioma tundra terdapat hampir di seluruh Arktik dan pulau-pulau kecil dekat Antartika.

2. Bioma di Air
Berdasarkan salinitasnya (kadar garamnya), habitat air (akuatif) dibedakan menjadi tiga, yaitu habitat air tawar, habitat pantai, dan habitat laut.

a. Habitat Air Tawar
Yang termasuk habitat air tawar adalah sungai, kolam, danau, dan rawa.
Ciri-ciri bioma air tawar adalah :
1.     Vegetasi yang hidup yaitu eceng gondok, teratai, dan aneka jenis alga.
Bunga Teratai
2.     Jenis hewan yaitu aneka jenis ikan tawar, seperti mujair, ikan mas, gurame, dan sebagainya.

Habitat air tawar merupakan kehidupan yang terdapat di perairan tawar. Habitat air tawar kebanyakan berupa air pedalaman. Kadar garam dalam habitat ini sangat rendah sehingga sering diabaikan. Tumbuhan dan hewan telah tersesuaikan dengan air tawar.

Penyesuaian tumbuhan dalam air tawar berupa:
1.     terbentuknya rongga udara besar yang dipisahkan olehdiafragma yang berfungsi untuk menyimpan gas;
2.     tumbuhan air biasanya tidak terdapat rambut akar, hal ini dimaksudkan agar tumbuhan tidak menyerap air;
3.     tumbuhan air pada umumnya terapung dan bobot tumbuhan air disangga oleh airnya;
4.     tumbuhan air memiliki daun yang sangat tipis dengan kloroplas di dalam sel epidermisnya, hal ini berfungsi untuk memaksimalkan penyerapan sinar matahari untuk fotosintesis.

Tumbuhan air tawar dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu:
1.     jenis tumbuhan apung,
2.     jenis daun apung,
3.     jenis timbul,
4.     jenis terendam.
Sedangkan penyesuaian hewan dalam air tawar berupa:
1.     daya apung,
2.     pengaturan osmosis,
3.     pembiakan,
4.     pemencaran.

b. Habitat Laut
Habitat ini dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Fotik, adalah daerah yang cukup mendapat cahaya.
a) Vegetasi yang hidup pada umumnya berupa jenis rumput-rumputan.
b) Jenis hewan, misalnya aneka ragam ikan dan udang-udangan.

2) Afotik, adalah daerah yang kurang mendapat cahaya.
Di wilayah ini organisme yang hidup berupa fitoplankton dan zooplankton atau hewan-hewan yang berukuran kecil, misalnya hewan bentos. Luas lautan meliputi 70% dari luas permukaan bumi. Habitat laut berbeda dengan habitat air tawar. Hal ini dapat dibuktikan dengan tumbuhan laut. Jika ditempatkan di air tawar, maka tumbuhan tersebut akan mati, begitu pula sebaliknya. Faktor-faktor yang memengaruhi organisme yang ada di laut adalah cahaya, naik turunnya suhu udara, kondisi fisik laut, dan salinitas.

Zat-zat padat yang terlarut dalam air laut yaitu NaCl, MgCl, MgSO4, zat-zat tersebut sangat melimpah dalam air laut. Air laut merupakan larutan penyangga dan menunjukkan ketahanan terhadap alkalinitas. Tersedianya karbon dioksida dalam jumlah yang besar untuk fotosintesis tidak pernah mengganggu keadaan air laut sebagai penyangga dan alkalitas yang rendah memungkinkan organisme hidup untuk mengambil kalsium karbonat (CaCO3) dan zat lainnya. 

Hal ini sering terjadi di laut panas sehingga sering ditemukan cangkang-cangkang kapur, batu karang, dan lain-lain. Air laut mengandung semua unsur kimia yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan protoplasma sehingga air laut merupakan habitat yang cocok untuk sel-sel hidup dengan syarat sel-sel tersebut disesuaikan dengan konsentrasi garamnya.

c. Habitat Pantai
Ciri-ciri bioma air tawar adalah :
1) Vegetasi yang hidup cirinya yaitu tumbuh: menjalar dengan geragih yang panjang, berakar besar, contohnya ubi, rumput angin, pandan pantai, bakung pantai, dan sebagainya.
Rumput angin
2) Jenis hewan, misalnya ikan bandeng dan udang.

Habitat pantai merupakan habitat yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Organisme pada pantai harus mempunyai adaptasi terhadap terpaan gelombang. Terpaan gelombang dan ombak memindahkan partikel lumpur dan pasir, dan beberapa alga besar atau tumbuhan pada habitat ini. Banyak hewan, seperti cacing dan remis pemakan suspensi serta krutasea pemangsa, membenamkan dirinya di dalam pasir atau Lumpur. Hewan di habitat ini akan mengambil makanan ketika air pasang. Sedangkan hewan lain, seperti kepiting dan burung pantai, adalah pemakan bangkai atau pemangsa organisme lain.
Semoga artikel dan materi di atas bermanfaat ya buat kalian.. hehe.. ^^

Nadhifa Ramadhani P.
 1Pa08
15516250


Sumber
Dewi, N. 2009. Geografi 2 : untuk SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 122.
Tugas 5