Haiiiii... gaesss..
kali ini saya akan menyelesaikan tugas ke 4, yaitu Persebaran Mahluk hidup berdasarkan iklim, yang terdiri dari Tumbuhan dan Hewan.
yuk langsung aja di baca di bawah ini..
kali ini saya akan menyelesaikan tugas ke 4, yaitu Persebaran Mahluk hidup berdasarkan iklim, yang terdiri dari Tumbuhan dan Hewan.
yuk langsung aja di baca di bawah ini..
Pengertian
Biosfer
Menurut
etimologi, biosfer berasal dari kata bios yang berarti
Hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi,
biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk
hidup atau seluruh ruang hidup yang ditempati organisme.
Faktor Iklim
Faktor-faktor iklim
yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu suhu, kelembaban
udara, angin, dan curah hujan.
A. Suhu
Sumber panas bagi
seluruh permukaan bumi berasal dari radiasi matahari secara langsung maupun
tidak langsung. Radiasi matahari ke bumi dipancarkan secara merata, akan tetapi
karena perbedaan lintang, derajat keawanan, ketinggian
dan albedo maka suhunya akan berbeda-beda disetiap tempat. Sehubungan
dengan itu biasanya tumbuhan dan hewan beradaptasi terhadap suhu
lingkungan fisiknya, sehingga hanya daerah dengan suhu yang sangat tinggi dan
sangat rendah saja yang tidak dapat didiami oleh makluk hidup secara permanen.
Akibat perbedaan-perbedaan ini beberapa jenis tumbuhan dan hewan telah berhasil
beradaptasi dengan lingkungan tropis yang lembab, dan lainnya beradaptasi
dengan lingkungan dingin dan kering atau lingkungan panas dan kering.
Bagi tumbuhan yang
berkembang di daerah tropis, diperlukan variasi suhu untuk proses
perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan untuk tumbuh daun-daun baru. Begitu
pula tumbuhan didaerah dingin dan kering, memerlukan pola cuaca yang bervariasi
untuk melangsungkan serangkaian proses regenerasinya.
Berdasarkan faktor
suhu, maka kita mengenal dua kelompok vegetasi, yaitu :
1. Kelompok vegetasi annual, yaitu kelompok
tumbuhan yang hanya berkembang pada saat-saat tertentu saja terutama
pada musim panas. Sedangkan dimusim dingin, tumbuhan jenis ini tidur karena
berada dibawah lapisan es yang ketebalannya bervariasi. Umumnya tumbuhan annual
adalah tumbuhan kecil atau bunga-bungaan di daerah beriklim dingin.
2. Kelompok vegetasi perennial, yaitu kelompok
tumbuhan yang mempunyai mekanisme melindungi diri dari suhu yang sangat rendah
di musim dingin secara bergantian, sehingga dapat berkembang terus-menerus.
Kemampuan inilah menyebabkan kelompok vegetasi perennial dapat
berumur lebih dari satu tahun.
B. Kelembaban Udara
Kelembaban udara
menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Zat hara penting
akan diserap oleh akar tumbuhan dengan bantuan air. Air juga sangat berperan
dalam reaksi pembentukan bahan organik bagi tumbuhan. Begitu pula bagi manusia
dan hewan, air merupakan kebutuhan yang sangat penting.
Berdasarkan tingkat
adaptasi terhadap kelembaban lingkungannya, dunia tumbuhan dibedakan menjadi
empat yaitu :
1. Xerofit,
berasal dari kata xero yang artinya kering dan phytos yang
berarti tumbuhan. Jadi xerofit merupakan kelompok tumbuhan yang dapat
beradaptasi dengan lingkungan yang kekurangan air atau kering. Daerah
persebarannya terutama dikawasan gurun ( kawasan arid ). Contohnya kaktus.
Kaktus |
2. Hidrofit,
berasal dari kata hydros yang artinya basah atau berair. Jadi
hidrofit adalah kelompok tumbuhan yang khusus beradaptasi pada lingkungan yang
berair atau basah. Ciri khas vegetasi ini adalah cenderung mempunyai sistem
perakaran yang dangkal, namun daunnya lebar-lebar dengan
ruang renik ( stomata ), mempunyai lapisan-lapisan kulit luar dan
daun-daunnya mengarah kearah datangnya sinar matahari. Contohnya teratai,
enceng gondok, paku-pakuan, selada air, kangkung dan sebagainya.
Enceng Gondok |
3. Mesofit,
berasal dari kata meso yang artinya antara atau pertengahan.
Jadimesofit merupakan kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-daerah
lembab tetapi tidak sampai tergenang air. Tumbuhan kelompok ini banyak terdapat
di daerah lintang rendah ( tropis ) dengan curah hujan yang tinggi dan relatif
merata sepanjang tahun, Contohnya anggrek dan beberapa jenis jamur
Jamur Tiram |
4. Tropofit yaitu
kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi p
ada lingkungan dengan kondisi
yang berubah-ubah ( menguntungkan dan tidak menguntungkan ) . Vegetasi kelompok
ini dapat hidup dengan perubahan musim yang jelas yaitu musim panas dan musim
dingin. Pada umumnya tumbuhan tropofit berupa tumbuhan yang
besar-besar, berdaun lebat dengan cabang-cabang yang banyak dan dikategorikan
sebagai belukar atau pohon-pohon. Berdasarkan ciri tersebut, maka kelompok
vegetasi ini merupakan vegetasi khas daerah tropis.
C. Sinar Matahari
Tumbuh-tumbuhan
menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi untuk proses fotosintesis.
Energi ini khususnya dipergunakan untuk mengubah karbondioksida (CO2 )
dan air menjadi glukosa dengan membentuk oksigen ( O2) di atmosfer
sebagai hasil lainnya. Dengan demikian sinar matahari yang sampai kepermukaan
bumi merupakan sumber energi bagi tumbuh-tumbuhan dalam rangka melangsungkan
kehidupannya.
D. Curah hujan
Air merupakan
kebutuhan penting bagi keberlangsungan flora dan fauna. Bagi lingkungan
kehidupan darat, sumber air untuk memenuhi kebutuhan organisme terutama berasal
dari hujan atau bentuk presipatasi lainnya. Perbedaan curah hujan tiap-tiap
wilayah permukaan bumi menghasilkan karakteristik vegetasi dan juga menyebabkan
perbedaan jenis hewan yang mendiaminya. Hal ini disebabkan tumbuh-tumbuhan
merupakan produsen yang menyediakan sumber makanan bagi hewan.
E. Angin
Bagi tumbuhan angin
berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahkan uap air dan kelembaban dari suatu
tempat ke tempat yang lain. Angin juga sangat berperan dalam proses penyerbukan
dan penyebaran biji-bijian yang akan menjadi tumbuhan baru.
Penyesuaian tumbuhan dalam air tawar
berupa:
Persebaran Bioma
Di darat dan di laut, jenis serta persebaran flora dan fauna terbagi menjadi beberapa
bioma, yaitu sebagai berikut.
a. Bioma Gurun Pasir
Ciri-ciri Bioma gurun pasir adalah :
1.
Vegetasi yang hidup, yaitu
tumbuhan musiman, segera akan tumbuh jika hujan turun, umumnya
relatif pendek, tetapi bijinya tahan lama; tumbuhan menahun, dengan
ciri-ciri: berdaun kecil atau tidak berdaun, berakar panjang, batangnya
mempunyai jaringan sehingga dapat menyimpan air, umumnya terdiri dari
bermacam-macam kaktus.
2.
Jenis hewan umumnya bertubuh kecil,
hidup di lubang-lubang, dan mencari mangsa pada malam/pagi hari.
Contohnya kalajengking, ular, kadal, serangga, dan laba-laba. Gurun
yang panas merupakan daerah-daerah dalam wilayah iklim tropis dan
subtropis yang mempunyai curah hujan yang rendah. Curah hujan
ratarata kurang 20 cm setiap tahun dan intensitas matahari yang
tinggi. Gurun memiliki suhu permukaan 60°C selama siang hari. Gurun
merupakan suatu daerah yang memiliki sifat tanah berupa batuan atau
lempung, biasanya mudah pecah-pecah. Sering kali tanah menjadi
berkerikil, berpasir, bergeluh atau berbatu, tetapi selalu bersifat
kering. Bioma hutan gurun hanya dapat dihuni oleh tumbuhan dan hewan yang
mempunyai adaptasi yang tepat terhadap lingkungan. Tumbuhan gurun
beradaptasi dengan berbagai cara seperti memiliki daun yang kecil
(berduri) dan mempunyai akar yang panjang. Dengan struktur seperti
itu, tumbuhan dapat mengurangi penguapan dan mendapatkan air
dari tempat yang dalam. Bioma gurun banyak ditemukan di
Sahara Afrika, Gurun Gobi di Mongolia, dan di Australia.
b. Bioma Padang Rumput
Ciri-ciri bioma padang rumput adalah :
1.
Vegetasi yang hidup: di daerah
basah (rumputnya dapat mencapai ketinggian 3 cm, misalnya Blustem dan
Indian grasses), di daerah kering, (rumputnya pendek, misalnya Grama dan
Buffalo grasses).
2.
Jenis hewan, yaituyang merupakan
konsumen primer herbivora dan bertubuh besar, misalnya bison
di Amerika, zebra di Afrika, serta kanguru di Australia; sebagai
predator herbivora, seperti singa dan anjing liar; dan hewan jenis lain:
ular, belalang, rodentina, dan bermacam-macam burung.
Rodentina |
Padang rumput yang terdapat di daerah
tropis dan subtropis biasanya berbentuk sabana yang terdiri
dari pepohonan yang tersebar berjauhan. Padang rumput tropis berbeda
dari padang rumput daerah iklim sedang yang sering tidak berpohon, kecuali di
sepanjang batang air. Yang penting bagi padang rumput adalah musim
kemarau, kebakaran sering terjadi, dan pemakanan rumput oleh mamalia
besar menyebabkan pencegahan pembentukan semak berkayu dan pohon-pohon.
Kelangkaan pepohonan dan berlimpahnya rerumputan, ditambah dengan hujan
dan kekeringan yang bersifat musiman menentukan jenis hewan di padang
rumput. Hewan pepohonan jarang ditemukan. Walaupun ada, berjumlah sedikit
dan terbatas pada belukar dan lahan hutan yang terpencil.
Berlimpahnya dan keragaman rerumputan menyebabkan padang rumput merupakan tempat ideal
untuk herbivora. Hewan Herbivora yang besar tidak mampu hidup terus-menerus
sepanjang tahun dan harus berpindah-pindah selama musim panas untuk
mendapatkan air atau mencari daerah yang baru. Herbivora yang lebih
kecil harus beradaptasi dengan cara yang lain, seperti tidur
selama masa musim dingin.
c. Bioma Hutan Basah
Ciri-ciri bioma hutan basah (hutan hujan
tropis) adalah :
1.
Vegetasi yang hidup, yaitu tumbuhan
berkayu, tingginya 20 - 40 m dengan cabang dan daun yang lebat, dan
membentuk suatu tudung yang menyebabkan hutan menjadi gelap;
tumbuhan perdu, rotan, tumbuhan epifit, dan higrofit.
2.
Jenis hewannya yaitu, yang hidup di
atas tumbuhan, seperti kera, tupai, dan aneka burung; yang hidup di
bawah, seperti babi, kucing hutan, dan lain-lain; hewan
karnivora, seperti macan tutul di Asia/ Afrika dan jaguar di Amerika.
Bioma hutan basah merupakan jenis hutan
yang paling subur. Bioma hutan basah terdapat di daerah tropis yang
basah dengan curah hujan yang tinggi dan tersebar sepanjang tahun, serta
mendapatkan sinar matahari yang cukup seperti di Amerika Tengah dan
Selatan, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Australia Timur Laut.
Pohon
pada bioma ini dapat cepat dikenali dengan adanya kanopi pada bagian
atas pohon. Kanopi seringkali rapat sehingga menyulitkan cahaya matahari
untuk mencapai tanah yang ada di bawahnya, ketika kanopi terbuka
maka akan banyak pohon atau tanaman merambat yang berkayu bersaing
untuk mendapatkan sinar matahari.
Dalam hutan ini pohonnya tinggi-tinggi,
dan umumnya berdaun lebar dan selalu hijau, memiliki berbagai
jenis tanaman. Sering terdapat paku-paku pohon, tanaman merambat
berkayu lianan yang sering dapat mencapai puncak pohon-pohon yang tinggi,
dan epifit seperti paku-pakuan, anggrek, dan lain-lain. Hutan ini kaya
akan jenis-jenis hewan invertebrata dan vertebrata.
d. Bioma Hutan Gugur
Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah :
1.
Vegetasi yang hidup yaitu tumbuhan
tropis yang dapat beradaptasi dengan musim dan tumbuhan yang
tumbuhnya tidak terlalu rapat.
Bioma hutan gugur terdapat di daerah
beriklim kontinen sedang dengan musim dingin yang keras, seperti di
ujung selatan Benua Amerika, Amerika Serikat bagian Timur, kepulauan
Inggris, dan Australia. Jumlah tumbuhan di bioma hutan gugur jumlahnya
sedikit dan tidak terlalu rapat. Pohon-pohon yang dominan
adalah pohon-pohon yang berdaun lebar yang menggugurkan daunnya pada
musim dingin, ketika suhu yang ada terlalu rendah untuk melakukan
fotosintesis dan kehilangan air melalui transpirasi tidak dengan
mudah digantikan dari tanah yang beku.
Curah hujan di daerah ini
berkisar antara 750 mm - 1.000 mm. daerah ini mempunyai 4 musim yaitu
musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Hewan-hewan
banyak tetapi aktivitasnya bermusim.
e. Bioma Taiga
Ciri-ciri bioma taiga adalah :
1.
Vegetasi yang hidup umumnya berupa
tumbuhan konifer, misalnya: picea, alnus, betula, dan juniperus.
Bioma taiga terdiri dari jenis-jenis
konifer. Bentuk daun dari tumbuhan ini seperti jarum dan berlapis
zat lilin untuk tahan terhadap kekeringan.Sebagian besar hutan taiga
didominasi oleh satu atau beberapa jenis pohon.
Taiga adalah bioma
teristerial terbesar di atas bumi yang meluas dalam suatu wilayah yang
lebar melintasi Amerika Utara bagian Utara dan Eurasia hingga
perbatasan selatan tundra Arktik. Taiga mengalami hujan salju yang lebat
selama musim dingin. Di daerah ini musim dingin cukup panjang,
sedangkan musim kemarau yang panas sangat singkat.
f. Bioma Tundra
Ciri-ciri bioma tundra adalah :
1.
Vegetasi yang hidup umumnya berupa
lumut dari jenis Sphagnum dan Lichenes (lumut kerak).
Lumut Kerak |
2.
Jenis hewan umumnya berbulu dan
berambut tebal, seperti beruang, reider, walrus, seal, dan pinguin.
Penguin Antarica |
Istilah tundra bermakna dataran tanpa
pepohonan. Suhu yang sangat dingin dan angin yang sangat
kencang menjadi faktor penentu tidak adanya pohon dan tumbuhan tinggi
lainnya di tundra Arktik dan di Alaska Tengah. Walaupun mendapatkan curah
hujan yang sedikit, tetapi wilayah tundra tetap membeku dan
tandus. Hal ini disebabkan oleh air hujan tidak dapat menembus tanah
bagian bawahnya dan akan menumpuk di dalam kolam di atas bunga tanah yang
dangkal selama musim panas yang pendek.
Tundra menutupi luas yang
sangat besar di Arktik, yaitu mencapai 20% permukaan tanah bumi.
Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang dingin menciptakan komunitas tumbuhan
yang sama, yang disebut tundra alpina. Bioma tundra terdapat hampir di
seluruh Arktik dan pulau-pulau kecil dekat Antartika.
2. Bioma di Air
Berdasarkan salinitasnya (kadar
garamnya), habitat air (akuatif) dibedakan menjadi tiga, yaitu habitat air
tawar, habitat pantai, dan habitat laut.
a. Habitat Air Tawar
Yang termasuk habitat air tawar adalah
sungai, kolam, danau, dan rawa.
Ciri-ciri bioma air tawar adalah :
2.
Jenis hewan yaitu aneka jenis ikan
tawar, seperti mujair, ikan mas, gurame, dan sebagainya.
Habitat air tawar merupakan kehidupan
yang terdapat di perairan tawar. Habitat air tawar kebanyakan berupa air
pedalaman. Kadar garam dalam habitat ini sangat rendah sehingga
sering diabaikan. Tumbuhan dan hewan telah tersesuaikan dengan
air tawar.
1.
terbentuknya rongga udara besar yang
dipisahkan olehdiafragma yang berfungsi untuk menyimpan gas;
2.
tumbuhan air biasanya tidak terdapat
rambut akar, hal ini dimaksudkan agar tumbuhan tidak menyerap air;
3.
tumbuhan air pada umumnya terapung dan
bobot tumbuhan air disangga oleh airnya;
4.
tumbuhan air memiliki daun yang sangat
tipis dengan kloroplas di dalam sel epidermisnya, hal ini berfungsi untuk
memaksimalkan penyerapan sinar matahari untuk fotosintesis.
Tumbuhan air tawar dapat dibagi menjadi
empat jenis yaitu:
1.
jenis tumbuhan apung,
2.
jenis daun apung,
3.
jenis timbul,
4.
jenis terendam.
Sedangkan penyesuaian hewan dalam air
tawar berupa:
1.
daya apung,
2.
pengaturan osmosis,
3.
pembiakan,
4.
pemencaran.
b. Habitat Laut
Habitat ini dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
1) Fotik, adalah daerah yang
cukup mendapat cahaya.
a) Vegetasi yang hidup pada umumnya
berupa jenis rumput-rumputan.
b) Jenis hewan, misalnya aneka ragam
ikan dan udang-udangan.
2) Afotik, adalah daerah
yang kurang mendapat cahaya.
Di wilayah ini organisme yang hidup
berupa fitoplankton dan zooplankton atau hewan-hewan yang berukuran kecil,
misalnya hewan bentos. Luas lautan meliputi 70% dari luas permukaan bumi.
Habitat laut berbeda dengan habitat air tawar. Hal ini dapat
dibuktikan dengan tumbuhan laut. Jika ditempatkan di air tawar, maka tumbuhan
tersebut akan mati, begitu pula sebaliknya. Faktor-faktor yang memengaruhi
organisme yang ada di laut adalah cahaya, naik turunnya suhu udara,
kondisi fisik laut, dan salinitas.
Zat-zat padat yang terlarut dalam air
laut yaitu NaCl, MgCl, MgSO4, zat-zat tersebut sangat melimpah dalam air
laut. Air laut merupakan larutan penyangga dan menunjukkan
ketahanan terhadap alkalinitas. Tersedianya karbon dioksida dalam jumlah
yang besar untuk fotosintesis tidak pernah mengganggu keadaan air
laut sebagai penyangga dan alkalitas yang rendah memungkinkan organisme
hidup untuk mengambil kalsium karbonat (CaCO3) dan zat lainnya.
Hal ini
sering terjadi di laut panas sehingga sering ditemukan cangkang-cangkang
kapur, batu karang, dan lain-lain. Air laut mengandung semua unsur kimia
yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan protoplasma sehingga air
laut merupakan habitat yang cocok untuk sel-sel hidup dengan
syarat sel-sel tersebut disesuaikan dengan konsentrasi garamnya.
c. Habitat Pantai
Ciri-ciri bioma air tawar adalah :
1) Vegetasi yang hidup cirinya yaitu
tumbuh: menjalar dengan geragih yang panjang, berakar
besar, contohnya ubi, rumput angin, pandan pantai, bakung pantai, dan
sebagainya.
Rumput angin |
2) Jenis hewan, misalnya ikan bandeng
dan udang.
Habitat pantai merupakan habitat yang
dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Organisme pada pantai harus
mempunyai adaptasi terhadap terpaan gelombang. Terpaan gelombang dan ombak
memindahkan partikel lumpur dan pasir, dan beberapa alga besar atau
tumbuhan pada habitat ini. Banyak hewan, seperti cacing dan remis pemakan
suspensi serta krutasea pemangsa, membenamkan dirinya di dalam pasir atau
Lumpur. Hewan di habitat ini akan mengambil makanan ketika air
pasang. Sedangkan hewan lain, seperti kepiting dan burung pantai,
adalah pemakan bangkai atau pemangsa organisme lain.
Semoga artikel dan materi di atas bermanfaat ya buat kalian.. hehe.. ^^
Nadhifa Ramadhani P.
1Pa08
15516250
Nadhifa Ramadhani P.
1Pa08
15516250
Sumber
Dewi, N. 2009. Geografi 2 : untuk SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 122.
Tugas 5
Tugas 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar