Pengertian
Psikoterapi
Psikoterapi adalah metode
yang digunakan untuk merawat kejiwaan, emosi dan gangguan kejiwaan tertentu.
Dikenal juga sebagai "terapi berbicara", metode perawatan ini
menolong pasien untuk mengenali masalah mereka, mengerti perasaan mereka,
menerima kelebihan dan kelemahan mereka, dan membuat mereka berpikir positif
terhadap diri sendiri dan juga masalah yang dihadapi. Pada intinya, psikoterapi
terdiri dari komunikasi lisan dan non-lisan yang berguna untuk meringankan
kesulitan psikologis.
Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:
- Dari segi proses : berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
- Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
- Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.
Tujuan Psikoterapi
Psikoterapi
didasarkan pada fakta bahwa aspek-aspek mental manusia seperti cara berpikir,
proses emosi, persepsi, believe system, kebiasaan dan pola perilaku bisa diubah
dengan pendekatan psikologis. Tujuan psikoterapi antara lain:
- Menghapus, mengubah atau mengurangi gejala gangguan psikologis.
- Mengatasi pola perilaku yang terganggu.
- Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang positif.
- Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar.
- Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional.
- Mengembangkan potensi klien.
- Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.
- Memodifikasi struktur kognisi (pola pikiran).
- Memperoleh pengetahuan tentang diri / pemahaman diri.
- Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial.
- Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
- Membantu penyembuhan penyakit fisik.
- Meningkatkan kesadaran diri.
- Membangun kemandirian dan ketegaran untuk menghadapi masalah.
- Penyesuaian lingkungan sosial demi tercapai perubahan dan masih banyak lagi.
Manfaat Psikoterapi
Psikoterapi
terbukti dapat membantu mengobati banyak masalah psikologis. Statistik
menunjukkan bahwa lebih dari 75% pasien yang sangat tertolong dengan menjalani
psikoterapi. Metode ini juga sangat membantu mereka yang sedang mengalami
krisis atau perubahan hidup yang tidak diinginkan. Manfaat dari psikoterapi
meliputi:
- Membantu pasien untuk lebih memahami diri sendiri termasuk nilai dan tujuan hidup mereka
- Mengajari pasien untuk memiliki keterampilan dalam hidup yang sangat penting agar dapat meningkatkan hubungan pribadi mereka
- Menolong pasien untuk menemukan solusi yang dapat menangani masalah mereka
- Menolong pasien untuk mengerti masalah mereka dan memahaminya dari sudut pandang yang berbeda.
Selain itu,
psikoterapi juga diketahui sangat efektif dalam mengatasi kondisi berikut:
1. Depresi
2. Kegelisahan
3. Gangguan kegelisahan, termasuk fobia
(takut akan sesuatu)
4. Alkoholisme
5. Kecanduan
6. Krisis percaya diri
7. Krisis emosional
8. Perselisihan keluarga
9. Masalah pernikahan
10. Gangguan kejiwaan setelah suatu
kejadian (post-traumatic stress disorder)
11. Kelainan kepribadian
12. Masalah terkait kekerasan terhadap
anak
13. Kelainan
bipolar
14. Skizofrenia
Dua kondisi
terakhir biasanya membutuhkan anti-depresan dan obat-obatan lainnya ditambah
dengan sesi psikoterapi teratur.
Terapi akan
efektif jika :
- Adanya pemulihan dalam hubungan interpersonal
- Adanya keterampilan coping yang lebih baik – pertumbuhan personal
Jenis
Psikoterapi
- Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
CBT biasanya
digunakan untuk menangani penyakit terkait fobia, depresi, serangan kecemasan,
trauma, dan gangguan pola makan. Terapi ini merupakan kombinasi antara terapi
kognitif dan psikoterapi perilaku.
Terapi
kognitif bertujuan menelusuri alur berpikir dan kepercayaan yang menjadi penyebab
masalah psikologis. Sedangkan psikoterapi perilaku berfokus kepada mengubah
perilaku dan pikiran negatif menjadi perilaku positif.
Pada
praktiknya, terapi ini sering kali menggunakan tugas-tugas kecil yang berfungsi
melatih skill yang dapat digunakan pada kehidupan sehari-hari.
- Psikoanalisis
Psikoanalisis
merupakan pengembangan dari teori Sigmund Freud
yang menyatakan bahwa pemikiran dan pengalaman buruk di masa kecil akan
berdampak kepada perilaku saat dewasa.
Terapi ini
umumnya bersifat intensif dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Pasien dan
psikolog terlibat di dalam diskusi mengenai masa lalu pasien, hubungan
antar-individu, dan pikiran mengenai orang lain.
- Psikodinamik
Psikodinamik
menggunakan metode yang hampir serupa, namun tidak seintensif psikoanalisis.
Metode ini sering melibatkan musik dan seni gerakan yang membebaskan pasien
untuk mengekspresikan diri, berkomunikasi, dan berbicara.
Cognitive Analytical Therapy (CAT)
Pada metode
CAT, pasien dan psikolog akan mendiskusikan kejadian dan pengalaman pasien di
masa lalu yang dinilai melatari masalah psikologis. Psikolog kemudian
menganalisis diskusi tersebut untuk menemukan pola kejadian yang dapat
menimbulkan permasalahan.
- Terapi Humanistik
Melalui
terapi humanistik, pasien didorong untuk mampu memahami diri dan mengenali
kelebihan diri sendiri. Tujuan terapi ini adalah mengubah seseorang menjadi
lebih menghargai dirinya dan memiliki pandangan yang positif.
Psikoterapi Online
E-Terapi adalah sebuah modalitas
psikoterapi baru yang menyediakan klien cara mengakses seorang profesional
kesehatan mental secara online. E-terapi yang sering dilakukan melalui
komunikasi e-mail dengan terapis, hal ini juga dapat termasuk chat dan
koferensi video, meskipun ini kurang sering digunakan, Juga disebut sebagai
terapi online.
E-terapi sering disebut dengan
berbagai nama, yaitu:
- Praktek online
- E-konseling
- Terapi berbasis web
- Konseling berbasis web
- Konseling e-mail
- Terapi internet
Terapi internet itu sendiri adalah
proses berinteraksi dengan terapis secara online di percakapan yang sedang
berlangsung dari waktu ke waktu ketika klien dan konselor berada di lokasi yang
terpisah atau terpencil dan memanfaatkan sarana elektronik untuk berkomunikasi
satu sama lain.
E-terapi membantu orang mengatasi
masalah-masalah dalam kehidupan mereka di bawah bimbingan seorang terapis
profesional.
US Departemen Kesehatan dan Layanan
Kemanusiaan (2009) mendefinisikan e-terapi sebagai:
E-terapi adalah penggunaan teknologi
media dan informasi elektronik untuk memberikan layanan bagi klien di lokasi
berbeda. Hal ini digunakan oleh seseorang yang terampil dan berpengetahuan
profesional (misalnya konselor dan terapis) untuk mengatasi berbagai masalah
individu, keluarga dan sosial.
Manfaat E-terapi
Berikut adalah manfaat dari e-terapi
yang disebutkan oleh Taintor (2002):
- Melanggar batas-batas geografis sebagai ICT tidak mengenal batas atau jarak sepanjang fasilitas yang tersedia. Maksudnya dengan e-terapi dapat melakukan konsultasi dari tempat yang berbeda antara klien dan klinisi.
- E-terapi nyaman, menawarkan kesempatan untuk melakukan terapi tanpa bepergian untuk bertemu terapis atau harus berurusan dengan penampilan seseorang.
- E-terapi berfungsi sebagai sumber dukungan terapi yang stabil bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan.
- Sebagai alternatif yang lebih baik bagi mereka yang sengaja menghindari layanan psikoterapi karena rasa takut atau stigma.
Situs E-terapi
Information and Communication
Technology (ICT) telah diadaptasi. Sampai saat ini terdapat sejumlah situs yang
menawarkan e-terapi dan innumerate. Berikut adalah beberapa situs e-terapi:
Psyshrink |
- https://www.metrotherapy.com/
- www.metanoia.org
- http://www.e-therapy.com.au/
- www.etherapvnexus.com
- https://www.montrealtherapy.com/services/online-therapy/online-therapy/
- http://www.psyshrink.com/services/etherapy.html
- http://onlinecounsellors.oauife.edu.ng/
Kelebihan
1. Memberikan kesempatan bagi calon
Konseli yang merasa kurang nyaman untuk bertemu dan berkomunikasi secara
langsung dan beratap muka dengan konselor.
2. Konselor dapat mengetahui gambaran
perasaan atau emosi Konseli melalui emoticon yang biasanya terintegrasi dalam
aplikasi chat.
3. Melalui email yang merupakan interaksi
yang dilakukan secara tidak langsung, individu diberi kesempatan untuk berpikir
sebelum menulis sehingga individu dapat dengan mudah mengungkapkan perasaan
yang sebenarnya melalui tulisan.
4. Menghemat waktu
5. Cocok untuk orang yang
kepribadiannya tertutup
Kekurangan
- Tidak adanya hubungan atau kontak secara tatap muka. Sehingga menyulitkan bagi konselor untuk melihat ekspresi wajah Konseling.
- Tidak adanya kegiatan berbicara secara langsung, sehingga tidak memunculkan reaksi emosional yang secara langsung dapat di interpretasikan oleh konselor.
- Tidak terjadinya interaksi secara langsung, kondisi ini membatasi konselor terhadap bahasa tubuh Konseli yang merupakan bagian dari petunjuk penunjang dalam kegiatan konseling.
- Keterbatasan ekonomi, dimana tidak seluruh populasi target layanan memiliki akses terhadap fasilitas digital yang memungkinkan bagi mereka untuk mendapatkan layanan konseling melalui internet.
- Kurang efektif dalam menangani pasien.
Nadhifa Ramadhani P.
15516250
2PA14
15516250
2PA14
SUMBER
:
M, Olasupo, & O, Atiri. (2013).
E-Therapy:Contemporary Tool In Psychoterapy. Ife Psychologia, 21(3), 277-280.
Fundukian, Laurie & Wilson,
Jeffrey. (2008). The Gale Encyclopedia of Mental Health. Psychotherapy, 2, 935-937.
C, Ovofwe. (2013). Psychotherapy:
Unity in Diversity. Ife Psychologia,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar